Oleh : Suci Lestari
Kesehatan mental agama
merupakan suatu kondisi bathin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang aman
dan tentram dan upaya menemukan ketenangan bathin dapat dilalkukan antara lain
melalui penyesuaian diri (adjustment)
Penyesuain diri
berhubungan dengan cara-cara yang dipilih individu untuk mengolah rangsangan
,ajakan dan dorongan yang datang dari dalam maupun luar diri.
Berdasarkan orientasi
penyesesuaian diri kesehatan mental memiliki pengertian kemampuan seseorang untuk
dapat menyesuaikan diri
Seseorang bisa
dikatakan mempunyai masalah pada mentalnya apabila dia tidak bisa bisa
menyesuaikan diri di masyarakat contohnya,dalam dunia pasar atau pesainagan jua
beli , seseorang bisa dikatakan kena masalah mental karena frustasi melihat patner kerja
mereka yang lain lebih banyak melakukan proses jual beli melaikan dia,,di situ
timbul rasa iri dan sakit hati karena orang lebih banyak menghasilkan uala beli
dafri pada kita.
Selain rasa iri dan
sakit hati karena melihat orang lain lebih dari kita,maka akan bisa menimbulkan
konflik kalau kita tidk bisa cepat menyesuaikan diri kembali,,konflik disini
ialah dorongan yang saling bertentangandan tidak dapat dipenuhi dalam waktu
yang bersamaan dan akan menyebabkan konflik jiwa atau kesehatan mental yang
terganggu
Dan apabila rasa
frustasi dan konflik di dalam diri sudah menjadi gangguan di dalam kesahatan
mental seseorang maka rasa cemas atau kecemasan dengan sendirinya akan
datang,,cemas kalau orang akan lebih Dario pada kita,,cemas kalau orang akan
menertawakan kita,di situ seseorang sudah di katakana punya masalah dengan
mentalnya karena dia tidak bisa menyesuaiakan diri dengan lingkungan pasar yang
memang disitu teradi persaingan antara pedaganga satu dengan yang lain,,kalau
rasa frustasi,konflik dan kecemasan tadi sudah ada pada diri kita seseorang
harus mengembalikan kepercayaan diri,memunjulkan ide, pikiran dan pendirian
yang diketahui individu tentang dirinya dan konsep diri ini akan membantu
individu atau si penjual tadi untuk menyesuaiakan diri atau (aadjustment) dengan
orang lain atau (pembeli dan teman-teman sekitar)
Selain konsep diri
seseorang yang ingin sehat dengan mentalnya harus mempunyai control diri karena
control diri merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan
individu atau si penjual tadi selama proses dalam kehidupan atau transaksi
dalam jual beli dan control diri juga bisa digunakan dalam lingkungan tempat
tinggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar