Rabu, 16 Maret 2016

Permasalahan di Masyarakat yang membuat Masyarakat mengalami Gangguan Mental

NAMA           : TAMI MEISARAH
NIM                : 11442204545
TUGAS          : KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT
DOSEN          : FAHLI ZATRAHADI, M.Pd

Permasalahan di Masyarakat yang membuat Masyarakat mengalami Gangguan Mental

Berawal dari Faktor Ekonomi dalam Rumah Tangga yang Mengakibatkan Gangguan Mental pada Anak
Semakin berkembangnya zaman kebutuhan manusia semakin banyak yang harus di penuhi terutama kebutuhan material yang bisa terpenuhi dengan adanya uang. Tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mereka harus bekerja atau membuat sesuatu yang bernilai ekonomi dan dapat meghasilkan uang.
Tidak di pungkiri banyak orang yang rela melakukan apa saja baik itu halal maupun haram untuk mendapatkan uang, bahkan banyak kasus kejahatan seperti merampok, mencopet, menjual narkoba ataupun korupsi di latar belakangi oleh faktor ekonomi.
Di dalam rumah tangga, seorang suami sebagai kepala keluarga mempunyai tanggung jawab yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan jika kebutuhan itu belum terpenuhi, banyak juga istri yang ikut turun tangan untuk ikut bekerja mencari uang. Rata-rata keluarga di Indonesia mengalami kesulitan dalam ekonomi.
Kesibukan bekerja yang dijalani oleh suami istri tersebut membuat komunikasi menjadi tidak lancar dan hanya memikirkan kesibukan masing-masing, dan kebanyakan suami istri yang dua-dua nya bekerja akan membawa masalah pekerjaannya ketika di rumah. Hal ini membuat tidak adanya waktu untuk membicarakan persoalan rumah tangga maupun persoalan anak dan terkadang kesibukan yang sama-sama dijalani mereka membuat pertikaian dan pertengkaran karena tidak ada yang mau mengalah untuk mengurusi persoalan di rumah dan juga persoalan anak.
Kejadian seperti ini menimbulkan dampak yang buruk untuk keluarga terutama anak yang sudah pasti kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya yang seharusnya ia dapatkan. Apa lagi ketika anak menyaksikan Orang tua nya bertengkar, ia akan merekam kejadian itu di dalam otaknya. Anak yang masih kecil hanya akan menyaksikan kejadian tersebut dan tidak mungkin untuk melakukan tindakan apapun karena mereka takut untuk melakukan tindakan. Anak-anak dalam usia 4-5 tahun yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya bahkan sering melihat orang tuanya bertengkar, cendrung menjadi anak yang nakal dan membrontak. Hal ini bisa terjadi karena anak pada usia ini akan mempraktekkan sesuatu yang ia lihat dari lingkungannya terutama orang tuanya.
Jika anak dibiarkan terus seperti ini, ia akan tumbuh dewasa menjadi orang yang sulit untuk diarahkan. Ketika dewasa anak akan melakukan keinginan nya sesuka hatinya untuk mendapatkan kepuasan yang ingin ia dapatkan dan tidak jarang anak-anak yang kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya akan melakukan hal-hal yang melanggar norma dan aturan-aturan yang berlaku seperti memakai narkoba, melakukan seks bebas, bolos sekolah, dll.
Hal ini bisa terjadi semata-mata bukan hanya karena kesalahan orang tuanya namun juga kerena faktor pergaulan nya yang bebas, tetapi jika orang tua nya memperhatikan sang anak, mungkin kejadian seperti ini tidak akan terjadi.
Kebanyakan orang tua yang memiliki anak yang tumbuh dewasa dengan pergaulan yang salah akan memarahi anaknya dan terus-menerus menyalahkannya, padahal seharusnya orang tua berkaca dulu pada dirinya sendiri dan bertanya pada diri sendiri, Apakah ini karena kesalahanku?, seharusnya orang tua bertanya seperti itu.
Anak yang kurang kasih sayang dan perhatian tadi sebenarnya sudah terkena gangguan mental dan hal-hal yang ia lakukan seperti memakai narkoba, melakukan seks bebas hanyalah sebagai pelarian yang membuat jiwa nya lebih tenang dan terbebas dari masalah yang ia hadapi, namun ketenangan dan kebebasan yang ia dapatkan tersebut hanyalah sementara.
Gangguan mental ini harus segera disembuhkan karena jika terus menerus dibiarkan bisa menyebabkan kegilaan yang tentunya sulit untuk disembuhkan jika sudah menjadi gila. Gangguan mental ini dapat disembuhkan jika anak ini benar-benar mau untuk sembuh dan mau untuk meninggalkan kebiasaan buruk nya tersebut, salah satu penyembuhannya bisa melalui konseling atau pun terapi.

Dari artikel di atas kita dapat mengambil pelajaran terutama untuk orang tua bahwa kita tidak boleh mengabaikan keluarga terutama anak hanya untuk kepentingan ekonomi. Kita harus dapat membagi waktu kita untuk pekerjaan dan juga untuk keluarga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar