NAMA : TAMI MEISARAH
NIM
: 11442204545
TUGAS : KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT
DOSEN : FAHLI ZATRAHADI, M.Pd
Permasalahan di
Masyarakat yang membuat Masyarakat mengalami Gangguan Mental
Berawal
dari Faktor Ekonomi dalam Rumah Tangga yang Mengakibatkan Gangguan Mental pada
Anak
Semakin
berkembangnya zaman kebutuhan manusia semakin banyak yang harus di penuhi
terutama kebutuhan material yang bisa terpenuhi dengan adanya uang. Tidak mudah
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mereka harus bekerja atau membuat sesuatu
yang bernilai ekonomi dan dapat meghasilkan uang.
Tidak
di pungkiri banyak orang yang rela melakukan apa saja baik itu halal maupun
haram untuk mendapatkan uang, bahkan banyak kasus kejahatan seperti merampok,
mencopet, menjual narkoba ataupun korupsi di latar belakangi oleh faktor
ekonomi.
Di
dalam rumah tangga, seorang suami sebagai kepala keluarga mempunyai tanggung
jawab yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan jika kebutuhan
itu belum terpenuhi, banyak juga istri yang ikut turun tangan untuk ikut
bekerja mencari uang. Rata-rata keluarga di Indonesia mengalami kesulitan dalam
ekonomi.
Kesibukan
bekerja yang dijalani oleh suami istri tersebut membuat komunikasi menjadi
tidak lancar dan hanya memikirkan kesibukan masing-masing, dan kebanyakan suami
istri yang dua-dua nya bekerja akan membawa masalah pekerjaannya ketika di
rumah. Hal ini membuat tidak adanya waktu untuk membicarakan persoalan rumah
tangga maupun persoalan anak dan terkadang kesibukan yang sama-sama dijalani mereka
membuat pertikaian dan pertengkaran karena tidak ada yang mau mengalah untuk
mengurusi persoalan di rumah dan juga persoalan anak.
Kejadian
seperti ini menimbulkan dampak yang buruk untuk keluarga terutama anak yang
sudah pasti kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya yang seharusnya
ia dapatkan. Apa lagi ketika anak menyaksikan Orang tua nya bertengkar, ia akan
merekam kejadian itu di dalam otaknya. Anak yang masih kecil hanya akan
menyaksikan kejadian tersebut dan tidak mungkin untuk melakukan tindakan apapun
karena mereka takut untuk melakukan tindakan. Anak-anak dalam usia 4-5 tahun
yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya bahkan sering melihat
orang tuanya bertengkar, cendrung menjadi anak yang nakal dan membrontak. Hal
ini bisa terjadi karena anak pada usia ini akan mempraktekkan sesuatu yang ia
lihat dari lingkungannya terutama orang tuanya.
Jika
anak dibiarkan terus seperti ini, ia akan tumbuh dewasa menjadi orang yang
sulit untuk diarahkan. Ketika dewasa anak akan melakukan keinginan nya sesuka
hatinya untuk mendapatkan kepuasan yang ingin ia dapatkan dan tidak jarang
anak-anak yang kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya akan
melakukan hal-hal yang melanggar norma dan aturan-aturan yang berlaku seperti
memakai narkoba, melakukan seks bebas, bolos sekolah, dll.
Hal
ini bisa terjadi semata-mata bukan hanya karena kesalahan orang tuanya namun
juga kerena faktor pergaulan nya yang bebas, tetapi jika orang tua nya
memperhatikan sang anak, mungkin kejadian seperti ini tidak akan terjadi.
Kebanyakan
orang tua yang memiliki anak yang tumbuh dewasa dengan pergaulan yang salah
akan memarahi anaknya dan terus-menerus menyalahkannya, padahal seharusnya
orang tua berkaca dulu pada dirinya sendiri dan bertanya pada diri sendiri,
Apakah ini karena kesalahanku?, seharusnya orang tua bertanya seperti itu.
Anak
yang kurang kasih sayang dan perhatian tadi sebenarnya sudah terkena gangguan
mental dan hal-hal yang ia lakukan seperti memakai narkoba, melakukan seks
bebas hanyalah sebagai pelarian yang membuat jiwa nya lebih tenang dan terbebas
dari masalah yang ia hadapi, namun ketenangan dan kebebasan yang ia dapatkan
tersebut hanyalah sementara.
Gangguan
mental ini harus segera disembuhkan karena jika terus menerus dibiarkan bisa
menyebabkan kegilaan yang tentunya sulit untuk disembuhkan jika sudah menjadi
gila. Gangguan mental ini dapat disembuhkan jika anak ini benar-benar mau untuk
sembuh dan mau untuk meninggalkan kebiasaan buruk nya tersebut, salah satu
penyembuhannya bisa melalui konseling atau pun terapi.
Dari
artikel di atas kita dapat mengambil pelajaran terutama untuk orang tua bahwa
kita tidak boleh mengabaikan keluarga terutama anak hanya untuk kepentingan
ekonomi. Kita harus dapat membagi waktu kita untuk pekerjaan dan juga untuk
keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar