NAMA : NUR AINI
NIM : 11442201303
KELAS : BKI 4 A
Hal yang Menyebabkan Orang Menjadi
Cemas, Iri Hati, Rasa Sedih, Rasa Rendah Diri, dan Pemarah
Rasa Cemas
Perasaan
tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui ada yang ditakutkan dan tidak
dapat menghilangkan perasan gelisah dan mencemaskan itu. Terlalu banyak hal-hal yang banyak
menyebabkan gelisah yang tidak pada tempatnya. (http://www.refleksiteraphy.com/?m=artikel&page=detail&no=64)
Iri Hati
Seringkali
orang merasa iri hati atas kebahagiaan orang lain. Perasan ini bukan
karena kebusukan hatinya seperti biasa di sangka orang. (http://www.refleksiteraphy.com/?m=artikel&page=detail&no=64)
Perasaan iri hati disebabkan karena ketidaksukaan melihat orang lain
senang, bahagia, dan perasaan itu tidak bisa dialami dalam hidupnya.
Rasa Sedih
Rasa
sedih yang tidak beralasan, atau terlalu banyak hal-hal yang menyedihkannya
sehingga air mukanya selalu membayangkan kesedihan, kendatipun ia seorang yang
mampu, berpangkat, dihargai orang dan sebagainya.
Sesungguhnya
perasaan sedih ini banyak sekali terjadi. Banyak kita melihat orang yang tidak
pernah gembira dalam hidupnya. Sebabnya bermacam-macam, ada ibu yang merasa
kesepian karena anak-anaknya sudah tidak memerlukannya lagi,
sedang bapak tidak lagi seperti dulu. Sebaliknya ada bapak yang merasa sedih
karena istrinya yang dulu selalu memperhatikan makanan dan minumannya, sekarang
telah sibuk mengurus rumah tangga dan anaknya. Kesedihan-kesedihan seperti itu,
tidak disebabkan oleh sesuatu hal atau persoalan secara langsung, akan tetapi
oleh kesehatan mental yang terganggu.
Rasa Rendah Diri
Rasa
rendah diri dan tidak percaya diri banyak sekali terjadi pada remaja. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya problem yang mereka hadapi dan tidak mendapat penyelesaian
dan pengertian dari orang tua. Disamping itu mungkin pula akibat pengaruh
pendidikan dan perlakuan yang diterimanya waktu masih kecil.
Rasa
rendah diri ini menyebabkan orang lekas tersinggung. Karena itu ia mungkin akan
menjauhi pergaulan dengan orang banyak, menyendiri, tidak berani mengemukakan
pendapat (karena takut salah), tidak berani bertindak atau mengambil suatu
inisiatif (takut tidak diterima orang). Lama kelamaan akan hilang kepercayaan
pada dirinya, dan selanjutnya ia juga kurang percaya kepada orang. Ia
akan lekas marah atau sedih hati, menjadi apatis dan pesimis.
Bahkan
rasa rendah diri itu mungkin akan menyebabkan ia suka mengkritik orang lain,
dan tingkah lakunya mungkin akan terlihat sombong. Dalam pergaulan ia menjadi
kaku, kurang disenangi oleh kawan-kawannya, karena mudah tersinggung dan tidak
banyak ikut aktif dalam pergaulan atau pekerjaan. (http://www.refleksiteraphy.com/?m=artikel&page=detail&no=64)
Pemarah
Sesungguhnya
orang dalam suasana tertentu kadang-kadang perlu marah, akan tetapi kalau ia
sering-sering marah yang tidak pada tempatnya atau tidak seimbang dengan sebab
yang menimbulkan marah itu, maka yang demikian ada hubungannya dengan kesehatan
mental. Marah sebenarnya adalah ungkapan dari perasan hati yang tidak enak,
biasanya akibat kekecewaan, ketidakpuasan, tidak tercapai yang diinginkannya.
Apabila orang yang sedang merasa tidak enak, tidak puas terhadap dirinya, maka
sedikit saja suasana luar mengganggu ia akan menjadi marah. Mungkin anak, istri
atau siapapun akan menjadi sasaran kemarahannya yang telah lama ditumpuknya
itu.
Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap
Kecerdasan
Sering Lupa
Tidak
dapat mengkonsentrasikan pikiran tentang sesuatu hal yang penting kemampuan
berpikir menurun sehingga seseorang merasa seolah-olah tidak cerdas pikirannya
tidak dapat digunakan.
Perlakuan
orang tua yang keras tidak banyak memperdulikan kepentingan anak, suka
membandingkan dengan anak lain terlalu banyak campur tangan dan sebagainya.
Kurangnya Konsentrasi dalam
Berpikir
Beberapa
pengaruh kesehatan mental atas pikiran diantaranya adalah: Perasaan sering lupa dan Kurangnya konsentrasi
dalam berpikir. Jika pengaruh tersebut dibiarkan akan menyebabkan gangguan kesehatan
mental yang serius, Pada anak yang pemurung, bodoh merupakan akibat
terganggunya ketenangan si anak ia menjadi tidak mampu mengarahkan daya pikirnya yang
menyebabkan kehilangan konsentrasi dalam menerima pelajaran ini lah yang
menyebabkan ia menjadi bodoh. Bukan karena ia benar-benar bodoh. Selain itu
perlakuan orang tua yang mengekang kebebasan anak terlalu banyak campur tangan
didalam urusan anak, suka membandingkan sianak dengan anggota keluarga lainnya
yang lebih dari si anak.
Dan
ketidaktenangan anak dapat
disebabkan juga oleh perilaku ibu dan bapaknya sering bertengkar, sering
dipukul ibu bapaknya, suasana rumah, dan perlakuan orang tua yang menekan
perasaan sehingga si anak berusaha mencari perhatian orang dengan melakukan
hal-hal yang dilarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar