Zaman
dahulu orang-orang banyak beranggapan tentang banyak anak banyak rezeki,
makanya orang-orang tua dulu memiliki banyak anak dalam satu keluarga
setidaknya 12-15 orang anak. Mereka berpikir bahwa setiap orang anak pasti
memiliki rezeki tersendiri yang nantinya bisa dipergunakan untuk membantu
kehidupan orang tuanya.
Tetapi
pemikiran tersebut tidak bisa dibawa di zaman seperti sekarang karena kondisi
dan situasi saat ini sangat berbeda dari kondisi zaman orang-orang dulu. Tapi,
tidak bisa kita pungkiri masih ada saja orang tua yang tetap mempertahankan
pemikirannya tentang hal itu, walaupun pemerintah kita sudah membuat program KB
2 anak cukup dalam satu keluarga. Nah, hal ini lah salah satunya yang bisa
menjadi masalah dalam satu keluarga. Jika keluarganya memiliki hidup yang
mapan, gaji yang besar dan memiliki kemampuan untuk menghidupi semua
anak-anaknya maka hal itu tidak akan menjadi masalah dikemudian harinya. Namun,
apabila keluarganya hanya hidup pas-pasan, tidak memiliki pekerjaan yang tidak
tetap, terlanjur mempunyai banyak anak karena kuat akan pemikiran orang dulu, dan
akibatnya hidup anak-anaknya sengsara dan teraniaya dan pasti akan menimbulkan
banyak masalah dalam keluarga. Seperti stress, kepala keluarga bisa stress
karna harus memikirkan banyak hal mengenai kehidupannya beserta istri dan
anak-anaknya. Kepala keluarga bisa menimbulkan masalah didalam masyarakatnya
jika tidak memiliki keimanan yang kuat kepada ALLAH SWT.,dia bisa saja
melakukan tindakan di luar akal sehatnya seperti mencuri. Hal ini terjadi
karena dia tahu lagi harus melakukan apa untuk menafkahi kehidupan istri dan
anak-anaknya yang banyak, belum lagi kalau anak-anaknya sekolah semua. Apalagi
kalau pemikiran sang ayah sudah buntu akibatnya dia menjadi preman di
masyarakatnya dan sering melakukan perjudian untuk mendapatkan hiburan dan
menghilangkan stress yang dialaminya. Orang-orang akan banyak yang tidak nyaman
dengan adanya perjudian dalam lingkungannya dan mereka pasti takut kalau suami
dan anak-anaknya ikut terbawa-bawa. Sehingga mereka akan memilih untuk
mengucilkan keluarga tersebut supaya tidak terkena masalah.
Dalam
satu keluarga pasti anak-anaknya memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan
unik. Jika orang tua tidak terlalu memperhatikan kepribadian anak-anaknya dan
tidak memberikan pelajaran yang baik terhadap anak-anak mereka, maka akan
memicu kepribadian yang buruk terhadap jiwa sang anak. Apalgi kalau orang
tuanya lalai dalam memberikan kasih sayang yang adil pada anak-anaknya, bisa
membuat anak-anaknya memiliki kepribadian buruk atau mungkin mereka bisa
berpikiran kalau orang tua mereka tidak menyayangi mereka di banding anak
lainnya, sehingga mereka menjadi anak yang nakal di lingkungan masyarakat.
Mereka meluapkan amarah dengan melampiaskan kepada yang tidak seharusnya,
mereka akan selalu membuat onar dalam masyarakat sehingga menimbulkan banyak
masalah dalam masyarakat itu sendiri hanya untuk mendapatkan perhatian. Tetapi
cara yang dilakukan mereka itu salah. Sehingga masayarakat tidak akan merasa
nyaman dengan anak-anaknya salah satu keluarga yang tinggal dengan mereka. para
orang tua yang lain akan khawatir jika anak-anak mereka berteman dengan
anak-anak pembuat onar dalam masyarakat. Disekolahpun anak-anak tersebut
pastiakan menimbulkan masalah seperti melawan pada guru, sering bolos dan masih
banyak lagi yang akan mereka lakukan. Hanya karena orang tua tidak
memperdulikan anak-anaknya yang banyak dan apalagi orang tuanya tidak memiliki
kemampuan untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya yang banya. Maka dari itu,
akan lebih baik bagi calon keluarga untuk memiliki anak sesuai dengan kemampuan
mereka.
NAMA : KASMIATI
NIM : 11442204208
JUR : BIMBINGAN DAN
KONSELING ISLAM
MATKUL : KESEHATAN
MENTAL MASYARAKAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar