Rabu, 16 Maret 2016

KELUARGA YANG MEMILIKI BANYAK ANAK


Zaman dahulu orang-orang banyak beranggapan tentang banyak anak banyak rezeki, makanya orang-orang tua dulu memiliki banyak anak dalam satu keluarga setidaknya 12-15 orang anak. Mereka berpikir bahwa setiap orang anak pasti memiliki rezeki tersendiri yang nantinya bisa dipergunakan untuk membantu kehidupan orang tuanya.
Tetapi pemikiran tersebut tidak bisa dibawa di zaman seperti sekarang karena kondisi dan situasi saat ini sangat berbeda dari kondisi zaman orang-orang dulu. Tapi, tidak bisa kita pungkiri masih ada saja orang tua yang tetap mempertahankan pemikirannya tentang hal itu, walaupun pemerintah kita sudah membuat program KB 2 anak cukup dalam satu keluarga. Nah, hal ini lah salah satunya yang bisa menjadi masalah dalam satu keluarga. Jika keluarganya memiliki hidup yang mapan, gaji yang besar dan memiliki kemampuan untuk menghidupi semua anak-anaknya maka hal itu tidak akan menjadi masalah dikemudian harinya. Namun, apabila keluarganya hanya hidup pas-pasan, tidak memiliki pekerjaan yang tidak tetap, terlanjur mempunyai banyak anak karena kuat akan pemikiran orang dulu, dan akibatnya hidup anak-anaknya sengsara dan teraniaya dan pasti akan menimbulkan banyak masalah dalam keluarga. Seperti stress, kepala keluarga bisa stress karna harus memikirkan banyak hal mengenai kehidupannya beserta istri dan anak-anaknya. Kepala keluarga bisa menimbulkan masalah didalam masyarakatnya jika tidak memiliki keimanan yang kuat kepada ALLAH SWT.,dia bisa saja melakukan tindakan di luar akal sehatnya seperti mencuri. Hal ini terjadi karena dia tahu lagi harus melakukan apa untuk menafkahi kehidupan istri dan anak-anaknya yang banyak, belum lagi kalau anak-anaknya sekolah semua. Apalagi kalau pemikiran sang ayah sudah buntu akibatnya dia menjadi preman di masyarakatnya dan sering melakukan perjudian untuk mendapatkan hiburan dan menghilangkan stress yang dialaminya. Orang-orang akan banyak yang tidak nyaman dengan adanya perjudian dalam lingkungannya dan mereka pasti takut kalau suami dan anak-anaknya ikut terbawa-bawa. Sehingga mereka akan memilih untuk mengucilkan keluarga tersebut supaya tidak terkena masalah.
Dalam satu keluarga pasti anak-anaknya memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan unik. Jika orang tua tidak terlalu memperhatikan kepribadian anak-anaknya dan tidak memberikan pelajaran yang baik terhadap anak-anak mereka, maka akan memicu kepribadian yang buruk terhadap jiwa sang anak. Apalgi kalau orang tuanya lalai dalam memberikan kasih sayang yang adil pada anak-anaknya, bisa membuat anak-anaknya memiliki kepribadian buruk atau mungkin mereka bisa berpikiran kalau orang tua mereka tidak menyayangi mereka di banding anak lainnya, sehingga mereka menjadi anak yang nakal di lingkungan masyarakat. Mereka meluapkan amarah dengan melampiaskan kepada yang tidak seharusnya, mereka akan selalu membuat onar dalam masyarakat sehingga menimbulkan banyak masalah dalam masyarakat itu sendiri hanya untuk mendapatkan perhatian. Tetapi cara yang dilakukan mereka itu salah. Sehingga masayarakat tidak akan merasa nyaman dengan anak-anaknya salah satu keluarga yang tinggal dengan mereka. para orang tua yang lain akan khawatir jika anak-anak mereka berteman dengan anak-anak pembuat onar dalam masyarakat. Disekolahpun anak-anak tersebut pastiakan menimbulkan masalah seperti melawan pada guru, sering bolos dan masih banyak lagi yang akan mereka lakukan. Hanya karena orang tua tidak memperdulikan anak-anaknya yang banyak dan apalagi orang tuanya tidak memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya yang banya. Maka dari itu, akan lebih baik bagi calon keluarga untuk memiliki anak sesuai dengan kemampuan mereka.
NAMA : KASMIATI
NIM : 11442204208
JUR : BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

MATKUL : KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar