Rabu, 16 Maret 2016

Masa lalu dan teriakan orang tua yang berdampak buruk bagi kesehatan mental anak

oleh : Alrabbi
Nim : 11442204549
Masa lalu?? Banyak orang yang mendefenisikan masa lalu dengan gaya yang berbeda-beda. Ada diantara mereka yang berpendapat bahwa masa lalu adalah sesuatu yang telah berlalu dan dijadikan sebagai sebuah pengalaman dan juga pelajaran untuk kehidupan kedepannya. Ada pula pendapat bahwa masa lalu adalah cerminan untuk kita melihat ke depan ataupun ke belakang. Tapi apakah sebenarnya masa lalu itu ?? dan mengapa masa lalu seseorang dapat berdampak baik ataupun buruk bagi kehidupannya ??
Masa lalu adalah sebuah kenangan, ada yang orang yang bangga dengan masa lalunya dan ada pula yang malu dan tidak ingin mengingat masa lalunya. Namun hal itu merupakan pendapat dari diri sendiri, masa lalu adalah hal-hal yang kita lewati dan kita rasakan. Untuk orang yang bijak dan berfikir panjang , masa lalunya yang suram maupun menyenangkan akan dibuat sebagai bahan untuk memotivsi dirinya untuk ke depannya. Tapi, bagi orang yang mudah menyerah dan pesimis mereka akan menganggap masa lalu sebagai beban, hal inilah yang membuatnya merasa dihantui oleh masa lalu tersebut.
Masa lalu merupakan satu diantara banyak  kegelisahan mental yang terdapat pada masyarakat dan berdampak buruk bagi kesehatan mental tersebut. Salah satu contohnya  masa lalu seorang anak yang hidup dilingkungan yang keras, anak yang hidup dilingkungan seperti ini dominan memiliki sifat keras juga, tidak mau di atur dan merasa benar dan tidak mempedulikan orang lain. Disini orang tua harus berperan aktif, agar anak menjadi pribadi yang baik sesuai dengan norma-norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat bukan sebaliknya menjadi perusak atau sering disebut dengan sampah masyarakat.
Banyak kerusakan mental yang akan terjadi ke depannya karena faktor masa lalu, diantaranya kecemasan, phobia, poposindrom (tidak bisa menerima keadaan), gangguan paranoid, psikopat, dan gangguan kepribadian lainnya dan juga penyimpangan sek, seperti yang marak pada saat ini yaitu LGBT, pergaulan bebas dan lain sebagainya.
Maka dari itu kita sebagai mahkluk yang berfikir maka sebaiknya kita berfikir jangan sampai kita terpuruk hanya karena masa lalu yang suram, karena setiap orang memiliki masa lalu yang baik dan juga buruk. Semua terletak pada individunya ingin menyerah dengan masa lalu yang suram atau bangkit dan berubah menjadi pribadi yang baru.


      Banyak terjadi kekerasan terhadap anak baik itu kekerasan fisik maupun verbal ataupun non fisik, salah satunya tingginya volume suara orang tua terhadap anak yang akhirnya berdampak buruk bagi kehidupan sang anak. Kadang banyak diantara orang tua yang tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya terhadap anak mereka akan memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan sang anak untuk kedepannya. Jangankan memukul, menampar dan yang lainnya berteriak pun merupakan salah satu kekerasan terhadap anak. Anak yang sering diteriaki oleh orang tuanya dominan akan memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Dan kecemasan yang tinggi dapat merusak kesehatan mental anak. Terkadang anak akan menjadi pendiam,  tidak mau bergaul dengan temannya yang lain dan dominan akan meneyendiri.
            Para peneliti mengatakan bahwa orang tua banyak terperangkap kedalam lingkaran kekerasan baik itu kekerasan yang berifat fisik maupun verbal atau non fisik. Hal itu akan berdampak pada perilaku maupun penyakit mental yang akan sulit untuk ditangani. Anak yang mendapatkan kekerasan fisik dari orang tuanya seperti di pukul, ditampar, baik menggunakan benda tajam ataupun tumpul, akan memiliki resiko yang lebih tingggi untuk mengalami masalah perilaku dan penyakit mental.
            Orang tua yang selalu sibuk bekerja dan tidak memiliki nwaktu banyak bersama anak-anaknya, hal ini akan menyebabkan anak menjadi jauh dari orang tuanya. Banyak diantra orang tua yang melampiskan kemarahannya terhadap anaknya. Karena letih bekerja para orang tu kadang tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan kekersan terhadap anak yang kemudian berdampak buruk bagi kehidupan anak kedepannya.
            Hal ini bisa dihindari jika orang tua mau lebih metoleransi dirinya dan mengstabilkan tingkat ke emosiannya. Agar tidak trjadi hal yang tidak di inginkan kedepannya. Karena masa depan dan perilaku anak juga didorong dari polah suh dan pola didik orang tua mereka. Mka jadilah orang tua yang cerdas, kreatif, bijaksana dan lebih dekat dengan anak agar anak menjadi pribadi yang baik sesuaid engan apa yang orang tua inginkan.

Artikel kegelisahan mental masyarakat yang dapat merusak kesehatan mental/ by: ALRABBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar