NAMA : AGUSTIANI
YUNELDA
NIM : 11442201242
MA-KUL : KESEHATAN
MENTAL MASYARAKAT
Sebenarnya saya bercita-cita menjadi seorang
dokter, tetapi karena biaya yang tidak memadai cita-cita itu saya kubur setelah
tamat SMA. Hingga saya kuliah dijurusan bimbingan konseling islam. Saya
bercita-cita menjadi seorang dosen, karena untuk menjadi konselor
kemungkinannya kecil sekali. Saya ingin menjadi dosen untuk mata kuliah
bimbingan konseling pernikahan. Saya menyukai mata kuliah bimbingan konseling
pernikahan, dari semester 3 semenjak mengambil konsentrasi bimbingan konseling
keluarga dan masyarakat.
Untuk mewujudkan
cita-cita ini tentunya saya harus fokus dan banyak mengetahui apa saja mengenai
mata kuliah yang menyangkut pernikahan. seperti bimbingan konseling perkawinan,
family terapi, fiqih munakahat, dan sebagainya.
Melalui membaca dan berdiskusi dengan dosen, dan juga menguasai ayat-ayat
Al-quran dan Hadist maka insha Allah saya akan mendapatkan apa yang saya
inginkan.
Menjadi seorang dosen yang
mengerti bimbingan konseling dan mengerti fiqih, menguasai Al-Quran dan Hadist
adalah cita-cita terbesar saya. Dengan menjadi dosen, saya bisa memberikan ilmu
saya kepada generasi selanjutnya, dengan Al-quran dan Hadist hidup saya akan
menjadi terang dan tidak akan tersesat. Karena Rasulullah Saw bersabda “ Aku
tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama
berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah
(HR. Muslim). Menjadi dosen ideologis, membawa kebahagiaan didunia dan akherat.
Untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mudah. Saya mempunyai
kelemahan yang membuat rencana awal saya
menjadi berubah. Misalnya saya sudah sering menulis pada kertas selembar, kegiatan yang harus saya
lakukan seperti harus hapal beberapa ayat Al-Quran perhari, membaca buku perbab setiap hari lalu
saya tempel didinding kamar. Namun, sering kali saya lupa dengan kertas itu.
Sehingga terkadang dalam sehari itu, saya tidak ada menghapal ayat atau membaca
buku sama sekali. Kelemahan saya yang lain adalah saya suka santai dan
berleha-leha, tidak jarang tugas-tugas yang diberikan baik itu dari dosen,
organisasi dan lainnya saya kerjakan dengan SKS (sistem kebut semalam)
Untuk mengatasi hal ini jalan satu-satunya saya harus ingat selalu
tujuan saya, cita-cita saya. Kertas-kertas yang saya tempel selalu dibaca dan
segera dilakukan, tidak memperbanyak santai, jika ingin istrirahat, istirahat
secukupnya. Dan yang terpenting berdoa kepada Allah, agar dilindungi dari sifat
malas. Bahkan Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga, selalu berdoa agar
dilindungi dari sifat malas kepada Allah SWT. Apalagi saya, sebagai hamba yang
lemah dan selalu berbuat dosa dan tidakdijamin masuk surga.
Cita-cita yang saya inginkan kemungkinan akan mengalami kegagalan
jika sikap saya, cara belajar saya masih seperti diatas. Masih suka santai, dan
memperturutkan rasa malas yang tiba-tiba muncul. Jika kertas-kertas yang saya
tulisi, hanya sebagai tempelan didinding maka kemungkinan gagal akan terjadi.
Karena tidak ada realisasinya, tidak ada buktinya maka hal itu hanya impian
saja.
Saya harus bisa menyelesaikan masalah yang ada pada diri saya,
karena tidak mungkin saya dapat
menggapai cita-cita saya yang besar jika saya belum bisa menyelesaikan
permasalahan saya sendiri. Mengubah cara belajar saya, lebih giat lagi untuk
menggapai cita-cita, sugesti pada diri sendiri jangan malas, jangan banyak
santai. Buat lebih banyak perencanaan-perencanaan kedepannya, kertas-kertasnya
dibaca dan segera praktekkan. Tidak harus selalu dimotivasi oleh orang lain,
tetapi menjadi motivator untuk diri sendiri. Perubahan tidak akan terjadi kalau
bukan diri sendiri yang mengubahnya. Bangun kesadaran, kuatkan keyakinan dan
minta pertolongan sama Allah.
Ingatlah selalu firman Allah “ Allah tidak akan mengubah keadaan
suatu kaum, sebelum kaum itu mengubah keadaan yang ada pada dirinya (QS,
Ar-Ra’d:11)”. Usaha dan doa yang intensif selalu dilakukan,
akan menghantarkan saya pada cita-cita yang saya inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar