NAMA : ANGGI SAPUTRA
NIM : 11442104531
DOSEN : M FAHLI ZATRAHADI
MATA K : KONSELING KESEHATAN MENTAL
PENGARUH
KESEHATAN MENTAL
1.
TERHADAP PERASAAN
Kalau
kita perhatikan orang-orang dalam kehidupannya sehari-hari, akan banyak
perbedaan dan macam-macam yang kita lihat. Ada arng yang kelihatannya selalu
ceria dan gembira, walau apa pun yang di hadapinya. Dia terlihat selalu bahagia
dan di senangi oleh banyak orang, tidak ada yang membenci atau tidak
menyukainya, dan pekerjaannya selalu berjalan dengan lancar.
Sebaliknya ada pula orag yang sering mengeluh
dan bersedih hati, tidak cocok dengan orang lain alam pekerjaan, tidak
bersemangat serta tidak dapat memikiul tanggung jawab. Hidupnya di penuh
kegelisahan, kecemasan dan ketidak puasan dan mudah di serang penyakit-penyakit
yang tidak dapat di obati. Atau tidak pernah merasakan kebahagiaan. Dan ada
pula orang yang hidupnya suka mengganggu kehidupan orang lain, melanggar
hak,mengadu domba memfitnah, menganiaya menipu dan sebagainya.
Dengan
banyak nya gejala-gejala yang menimpa masyarakat dalam kihidupan maka
terdoronglah hati para ilmuan yang ahli dalam ilmu jiwa untuk menyelidiki dan
apa yang menyebabkan tingkah laku orang itu menjadi berbeda, dan dengan usaha
tersebut maka timbullah satu cabang termuda dari ilmu tentang jiwa, yakni. Kesehatan
mental (mental hygiene).
Pengetahuan
ini berkembag luas di Negara-negara yang telah maju, terutama dalam beberapa
tahun belakangan ini dan pengetahuan ini telah sampai di tingkat mencari jalan
pencegahan (preventive).agar orang tidak lagi menderita kegelisahan dan
gangguan jiwa.
Di
bawah ini akan kita bicarakan beberapa defenisi tentang kesehatan mental atau
gangguan jiwa tersebut, yang mana defenisi itu anara lain :
1.
Terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose)
dan gejala-gejala penyakit jiwa (psychose).
2.
Kemaampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri dan rang
lain serta lingkungan di mana ia hidup
3.
Pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengambangkan dan
memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin,
sehingga membawa kebahgiaan kepada diri sendiri dan orang lain.
4.
Terujudnya keharminisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi
jiwa, seerta mempunyai kemampuan untuk menghadapi problem-problem yang biasa
terjadi.
Dengan
demikian dapat kita simpulkan bahwa orang yang terganggu jiwanya atau dari
kesehatan mental, adalah seseorang yang
dalam kehidupannya sering terjadi suatu
konflik yang terdapat pada batin / jiwa seseorang tersebut, yang apabila
seseorang telah terkena gangguan kesehatan mental, maka itu akan sangat
cenderung mempengaruh perasaan, pikiran/kecerdasan pada individu tersebut.
Dengan
uraian di atas tentu dalam kehidupan di masyarakat sering terjadi hal-hal yang
sedemikian rupa, yang mana tanpa disadari terkadang ternyata kita telah
menyeleweng atau keluar dari suatu kebenaran yang tidak seharusnya terjadi
dalam kehidupan kita bermasyarakat, sebab kita sebagai manusia tidak akan luput
dari yang namanya masalah atau problema hidup.
Berikut;
a.
Rasa cemas (gelisah)
Perasaan
tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui apa yang ditakutkan dan tidak
dapat menghilangkan rsa gelisah dan kecemasan itu. Seorang ibu akan gelisah,
kerena anaknya terlambat pulang dari sekolah. Pikran sudah bermacam-macam,
takut anak nya di culik, ditabrak mobil,
dan sebagainya. Si ibu bingung, keluh kesah, mengeluh kesana kesini dan lekas
pening atau dikarnakan harga makanan naik. Yang mana terlalu banyak kegelisahan yang tidak pada tempatnya. Bukan
nya berpikir bagai mana cara mengatasi masalah tersebut.
b.
Iri hati
Sering
iri atas kebhagiaan yang di dapat orang lain, yang mana perasaan ini bukan
karena kebusukan hati seperti yang biasa di sangka orang lain, tetapi
dikarenakan ia sendiri tidak merasakan kebahagiaan dalam hidupnya. Seorang ibu
iri kepada tetangganya yang melihat kebahagiaan keluarga tetangganya tersebut
yang mana ibu dari anak-anak tetangganya tersebut begitu rukun dan damai
terhadap kedua orang tua nya, sehingga si ibu selalu jengkel terhadap
anak-anaknya dan membanding-bandingkan anak nya dengan anak tetangganya, dan si
anak pun menjadi pembangkang terhadap orangtua nya. Yang tidak di sadari itu
adalah kelalaian dari kedua orang tua tersebut dalam mendidik anaknya.
c.
Rasa rendah diri dan hilang
keprcayaan kepada diri.
Rasa
rebdah diri dan tidak percaya kepada diri sendiri banyak sekali terjadi kepada
pemuda pemudi remaja. Hal ini disebabkan banyak nya terjadi problem yang mereka
hadapi yang tidak mendapat penyelesaian dan pengertian dari orang tua dan orang
dewasa lainnya. Disamping itu bisa juga mungkin akibat dari pendidikan dan
perlakuan yang di terima nya di waktu masih kecil.
Rasa rendah
diri ini lekas membuat seseorang mudah tersinggung dengan itu munking ia akan menjauh kan diri
dari orang banyak, menyendiri, tidak berani mengemukakan pendapat, ( Karena
takut salah ) tidak berani bertindak atau memberi inisiatif ( takut tidak di
terima orang ). Dan lama-kelamaan akan hilang lah rasa kepercayaan diri pada
dirinya, dan selanjutnya dia juga akan kehilangan kepercayaan kepada orang
lain, lekas pemarah atau sedih hati, menjadi apatis adan pesimis. Bahkan rasa
rendah diri itu mungkinakan menyebabkan dia suka mengkeritik orang lain, dan
tingkah lakunya mungkin akan terlihat sombong. dalam pergaulan ia akan terlihat
kaku, kurang di senangi oleh kawan kawannya, karena mudah tersinggung dan
banyak tidak aktif dalam pergaulan atau pekerjaan.
d.
Rasa sedih
Rasa
sedih yang tidak beralasan, atau terlalu banyak hal-hal yang menedihkannya
sehingga air mukanya selalu membayangkan kesedihan, meskipun ia orang yang
mampu, berpangkat, dihargai orang dan sebagainya. Sesungguhnya rasa sedih ini
banyak sekali terjadi. Banyak kita melihat orang yang tidak pernah gembira, dalam hidupnya. Sebabnya
bermacam-macam. Ada ibi yang merasa kesepian karena anak-anak nya sudah besar,
tidak banyak memerlukannya lagi, sedang bapak tidak lagi seperti dulu. Sebalik
nya ada bapak yang merasa sedih karena dahulu istri yang selalu memperhatikan
makan dan minumnya, sekarang telah sibuk mengurus rumah tangga dan anak-
anaknya. Pemuda pemudi yang baru meningkat remaja, banyak sekali yang menimpa
rasa sedih dan murung yang tidak di ketahui sebab sesungguhnya.
e.
Pemarah
Marah
sebenarnya adalah ungkapan dari rasa hati yang tidak enak, biasanya hal ini di
sebabkan dari kekecewaan, ketidakpuasan atau tidak tercapainya suatu keinginan.
Apabila seseorang sedang mengalami rasa tidak enak terhadap dirinya, maka
sedikit saja suasana luar mengganggu ia akan marah. Bisa saja yangmenjadi
sasaran anak, istri, teman keluarga, dan orang di sekitar kita. Namun
sesungguhnya dalam suasana tertentu terkadang kita perlu marah yang mana marah itu
kita keluarkan dalam situasi dan kondisi yang tepat.
2.
TERHADAP PIKIRAN/KECERDASAN.
Dalam
penelitian telah banyak yang mengatakan bahwa kecerdasan seorang anak itu memang diwaris sesuai dengan hukum
waris/keturunan, artinya kecerdasan seorang anak tiu di pengaruhi oleh
kecerdasan orang tuanya, apabila seorang anak itu cerdas, kemungkinan besar
anaknya juga aan cerdas, dan itu terbukti. Akan tetapi, jika tidak mendapat kesempatan
dengan lingkungan yang baik untuk berkembang, maka kecerdasan itu tidak akan
mencapai kemampuannya yang maksimal. Seperti bibit tanaman yang baik, jika
dibiarkan tumbuh di atas tanah yang kering, dan tidak di rawat di biarkan di
penuhi rumput, maka tanaman tersebut tidak ajkan mengahasilkan seperti yang di
harapakan.
Mengenai
pengaruh kesehatan mental terhadap pikiran memang besar sekali diantara gejala
yang sering kita amati; sring lupa, tidak bisa mengkonsentrasikan pikirannya,
kemampuan berpikir menurun, sehingga orang beranggapan seolah-olah ia tidak
cerdas, dan sebagainya. Dan jiak kita dapati di sekolah seorang anak yang bodoh
itu belum tentu ia bodoh amun mungkin ia tidak mampu menggunkan kecerdasannya
akibat adanya ketidak tenangan jiwa pada dirinya. Bisa saja hal itu terjadi di
sebabkan orang tuanya, yang dengan perlakuan yang terlalu keras, tidak banyak
memperdulikan kepentingan si anak,suka membanding-bandingkan si anak dengan
anak lain, dan sebagainya. Dan juga banyak sekali anak menjadi pemalas belajar
dan bodoh di sekolah, karena orang tua sering berantem, atau tidak saling
pengrtian dan penghargaan antara ibu-bapak.
TERIMA
KASIH
Daftar
pusaka;
Allen, Frederich H,. Psychotherapy
With Children New York, Norton, 1942
Axline, Virginia M., Play Therapy,
Boston, Houghton, Mifflin,1947
Brower, Daniel & Abt Lawrecce
E., Progress In Clinical Psychology, New York, Grune & Straton, 1958
Brayfield, Arthur H., Reading In
Modern Methods Of Counseling, New York Appleto-Century- Crofts,1950…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar