Rabu, 23 Maret 2016

Kesehatan mental masyarakat (Istiqomah)



Saya akan menjelaskan tentang penyebab seseorang mengalami rasa cemas, iri hati, rasa sedih, rendah diri, dan pemarah.
Cemas adalah rasa takut terhadap sesuatu yang akan menimpa dirinya, cemas juga merupakan ketakutan akan bahaya yang datang. Seseorang akan merasa takut apabila sesuatu yang telah ia rencanakan tidak berjalan sesuai rencanannya.(M. Fahli Zatrahadi, kesehatan mental:65) Dalam teori frued bagian yang tidak kalah pentingnya. Gerald Corey mengartikan cemas adalah sebagai suatu keadaan tegang yang memaksa seseorang untuk berbuat sesuatu. Rasa cemas ini menurutnya berkembang dari konflik antara sistem id, ego dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis. Fungsinya adalah mengingatkan adanya bahaya.
Dalam hal ini perkembangan kepribadian seseorang akan mempengaruhinya. Dari tahap oral, tahap anal, tahap phalic, tahap laten, tahap genital dan tahap dewasa. Tahap-tahap tersebut yang akan menentukan moral seseorang. Perbedaan antara pikiran dan perasaan juga menyebabkan terjadinya rasa cemas. Ia takut kalau yang sudah terencanakan tidak berjalan sesuai rencananya.
Rasa cemas juga timbul seperti seorang dosen yang memberikan ujian mendadak, sontak saja para mahasiswa akan timbul rasa cemas. Mereka takut bagaimana jika nilai mereka tidak mencukupi, sedangkan mereka tidak belajar. Sama halnya dengan saat seseorang akan melakukan wawancara saat memasuki sekolah. Seperti pengalaman yang pernah saya alami. Saat pelaksanaan wawancara sebelum memasuki sekolah. Disana diadakan beberapa tes salah satunya wawancara. Rasa takut, khawatir, semua menyatu dalam pikiran. Rasa cemas ini yang membuat pikiran dan perasaan tidak terkontrol. Timbullah gemetar, pucat, jantung berdegup kencang dan lainnya.
Iri hati merupakan sifat yang tidak diperbolehkan ada dalam diri seseorang. Islam juga melarang seseorang untuk memiliki rasa iri hati terkecuali dalam hal yang positif. Iri hati adalah ada sesuatu yang membuat ia merasa tidak senang, tidak suka dengan kesenangan ataupun apa yang dimiliki oleh orang lain. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari. Apabila satu rumah sudah memiliki mobil makan tetangga yang satu tidak mau kalah. Ia akan membeli mobil bagaimana pun caranya. Mungkin saja ia berhutang, atau bahkan korupsi. Semua bisa dilakukan walaupun ia sebenarnya tidak mampu melakukannya. Hal seperti ini tidak lah baik. Akan membuat seseorang merasa sengsara. Lakukanlah sesuatu sesuai kemmampuan. Dan jangan terlalu melihat keatas. Lihatlah kebawah agar kita bisa  bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Akan tetapi iri hati jika dalam hal yang positif akan membawa keuntungan. Seperti iri hati pada teman yang lebih giat belajar makan timbul rasa ingin giat belajar juga. Ini akan membuat motivasi yang lebih baik lagi. Perubahan-perubahan yang akan membuat dirinya lebih baik. ini akan mempengaruhi kesehatan mental masyarakat. Dan ini juga sering terjadi didalam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan sekitar kita.
Rasa sedih merupakan perasaan dimana seseorang kecewa terhadap sesuatu. Rasa sedih juga bisa terjadi akibat sesuatu yang telah menimpa dirinya. Rasa sedih juga perasaan dimana ia merasa kehilangan. Seperti halnya seseorang yang telah ditinggal ayah, ibu atau orang-orang tercintanya. Ia akan merasa sedih karena tidak ada lagi yang memberinya kasih sayang. Rasa sedih yang berlebihan akan menimbulkan hal-hal yang negatif. Keadaan seperti ini akan membuat seseorang frustasi dan akan melakukan tindakan-tindakan. Seperti enggan makan, mengurung diri, menangis terus menerus meratapi, dan lainnya.
Rasa sedih juga bisa timbul dari orang lain karena pengalamannya. Seperti seorang teman yang kehilangan ayah, ibu atau orang tercintannya. Secara sepontan kita akan melakukan gerak reflek kita seperti ikut merasakan kesedihannya. Dan timbulah rasa empati pada diri kita. Namun dalam hal ini rasa sedih yang berlebihan. Seperti terlalu meratapi kepergian orang yang dicintainya.
Rendah diri merupakan hilangnya rasa kepercayaan pada dirinya. Rendah diri juga memandang dirinya rendah seakan-akan tidak apa-apanya dengan orang lain. Memandang dirinya tidak cukup memiliki kemampuan diri. Merasa kecil dari orang lain. Sikap ini akan membuat diri seseorang tidak dapat berkembang. Sulit untuk mengemukakan sebuah pendapat karena menurutnya pendapat dirinya tidak lah sehebat pendapat orang lain. Hilangnya kepercayaan pada dirinya sendiri.
Pemarah merupakan sikap yang tidak lah ada satu orang pun yang menyukainnya. Pemarah merupakan keadaan dimana seseorang merasa emosi yang berlebihan. Bisa saja hal kecil pun menurutnya akan salah dimatanya jika tidak sesuai dengan keinginannya hingga timbulah rasa amarah pada dirinya. Sikap pemarah ini juga akan lebih sering uring-uringan. Sedikit saja orang lain bersalah ia akan memuncak dan mengeluarkan amarahnya. Sikap pemarah tidak lari dari sifat dendam dan sikap-sikap yang sudah dijelaskan diatas.
Apabila sikap-sikap tersebut masih ada dalam diri seseorang/masyarakat, mereka termasuk dalam orang-orang yang tidak sehat mental. Bayangkan saja jika seluruh masyarakat ini memiliki kesehatan mental yang bagus maka seluruh masyarakat akan aman,dan tenang. Karena tidak ada timbulnya sikap-sikap yang merusak kesehatan mental masyarakat.
Pengaruh kesehatan mental terhadap kecerdasan orang/seseorang:
Ganguan mental biasa terjadi pada orang yang memiliki IQ yang tinggi dan juga rendah. Akan tetapi gangguan mental ini bukan berarti terjadi pada mereka akan tetapi pada orang yang berIQ menengah pun dapat terjadi ganguan mental. Terlebih pada orang yang memiliki IQ lebih tinggi. Ia akan mencari hal yang lebih. Apalagi seperti dalam suatu kelas atau pun kumpulan-kumpulan, salah satu dari mereka dinilai paling pintar dan berIQ tinggi. Pendapatnya selalu benar. Hal ini yang memicu orang tersebut agar tetap atau bahkan lebih memperlihatkan dirinya. Keadaan ini memicu dirinya agar tidak terpandang rendah dan terkalahkan oleh orang yang menurutnya dibawahnya.
Orang-orang yang mengalami gangguan mental ini sebenarnya tidak bisa terpakai. Seperti hal nya dalam pekerjaan dan seperti halnya di dalam sekolah atau kelas. Oleh karenanya semakin sehat mental orang tersebut maka kehidupannya akan lebih baik.
Setinggi apapun IQ seseorang, mereka bisa saja melakukan hal-hal yang mereka inginkan. Akan tetapi mereka tidak memiliki mental yang sehat. Bisa saja mereka melakukan hal yang di luar logika. Seperti orang yang sudah dianggap pintar dikelas haruslah memiliki nilai lebih tinggi. Dengan itu ia bisa saja melakukan hal-hal yang tidak disangka seperti menyontek atau bahkan mencuri soal-soal ujian. Berbuatlah sesuai kemampuan mu. Tanpa harus memiliki rasa gengsi atau rendah. Kesehatan mental mu menunjukkan kepribadianmu.

Nama: ISTIQOMAH
Nim: 11442201199
Fakultas: Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Jurusan: Bimbingan Konseling Islam
Matkul: Kesehatan Mental Masyarakat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar