1.
Apa
yang menyebabkan orang/seseorang terkena
a.
Rasa
cemas (gelisah)
b.
Iri
hati
c.
Rasa
sedih
d.
Rasa
rendah diri dan hilangnya kepercayaan kepada diri
e.
Pemarah
Banyak
factor yang menyebabkan seseorang terkena gangguan hal-hal diatas. semakin sering
dia melihat kehidupan dan orang lain dan mengomentari kehidupan mereka, maka
semakin mudah seseorang terkena gangguan rasa cemas, iri hati, rasa sedih, rasa
rendah diri, dan pemarah. Iru dapat kita lihat sendiri di sekekeling kita,
banyak hal dan tragedi seperti itu terjadi.
Pertama
yang menyebabkan seseorang membuat rasa cemas yang terlalu berlebihan ialah,
ketika kita terlalu introfet dan protective akan hal-hal tertentu, maka sudah
di pastikian kecemasan akan melanda pada diri kita(seseorang). Contohnya saja,
ketika seorang ibu yang tak ingin anaknya berprilaku yang tak baik atau yang
tak diinginkan, bisa dicontohkan suka miras, narkoba, club, dan sebagainya.
Maka sang ibu akan mengawas anaknya secara terus menerus, dan mungkin kehidupan
anak bisa dikawal 24 jam karena takut anaknya berprilaku yang keluar dari nilai
dan norma. Akhirnya anaknya tak boleh ini, tak boleh itu, tak boleh kesana, tak
boleh kesitu. Inilah salah satu yang menyebabkan rasa cemas terjadi pada
seseorang.
Yang
kedua iri hati. Banyak juga yang menyebabkan seseorang terkenaa iri hati. Iri
hati ini paling banyak melanda atau terjadi pada kaum perempuan(wanita). Contohnya:
disaat dunia seperti sekarang ini, dunia sangat di gemparkan dengan SOSMED
(social media). Dimana wanita baik itu anak-anak, remaja, dewasa, dan lainnnya
sangat ingin eksis. Dan tentunya disini dibutuhkan hp yang sedikit ber-merk
agar kualitas dan kuantitasnya terjamin. Disinilah terjadi iri hati di saat
orang lain sudah memiliki hp yang kualitasnya lebih diatas kita, kita iri
terhadap mereka, dan bagaimana caranya agar kita bisa juga mendapatkan hp yang
sama atau bahkan diatas mereka. banyak lagi contoh yang menyebabkan seseorang
terkena iri hati.
Yang
ketiga yakni rasa sedih. Dimana ada rasa sedih yang menyebabkan merasa
simpati akan hal-hal tertentu. Contohnya
ketika orang lain ada yang meninggal orang tuanya, entah itu ayah,ibu,adik,dll.
Dan ketika melihat mereka menangis akan kepergian saudaranya, kita merasa simpati,
dan akhirnya kita ikutan nangis karena kita merasa apa yang dia rasakan. Rasa
bisa saja tumbuh ketika kita melihat akan sesuatu hal, yakni melihat pengemis
jalanan yang sudah tidak lagi mempunyai fisik yang utuh seperti kita, kita
pasti akan merasa sedih, dan menyadari bahwa kita masih diberikan kehidupan
yang sempurna dibanding mereka. dan ada juga rasa sedih yang berlebihan dan
merapi yang sangat tidak wajar. Contohnya ketika orang tua kita meningggal,
kita menangis sampai tiga hari tiga malam, atau sering mengumpat-mengumpat
hal-hal yang tak sewarnya kita sebut. Itu sangat tidak boleh. Atau contoh yang
lain ialah ketika kita dapat kemalangan(kebakaran) kita meraung-raung menangis
dan mengumpat “kenapa harta ku yang kau ambil, ambil saja anak ku, daripada
harta ku” ini pasti sudah sangat tidak benar, karena kita tahu, bahwa semua
yang di dunia ini adlah milik-Nya (Allah).
Yang
ke empat rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan kepada diri. Ini sangat
banyak terjadi di sekeliling kita. Misalnya begini sebenarnya dia bisa, dia
mampu. Hanya saja dia tidak bisa mengeluarkannya, tidak bisa
mengaktualisasikannya dalam kehidupan. Karemna dia tidak percaya kepada
kemampuannya. Contoh yang kerap terjadi pada anak-anak sekolah, dia tahu
jawaban yang ditanyakan gurunya, hanya saja dia tidak berani menjawab karena
dia takut salah, dan dia berfikir jika dia menjawab salah maka gurunya akan
marah dan teman-temannnya akan menertawainya.
Yang
kelima yakni ialah pemarah. Pemarah ini kerap terjadi dengan orang yang
tidak bisa mengontrol emosi dirinya atau bisa dibilang lost contol.
Orang-orang yang tidak bisa mengendalikan dirinya dengan baik, maka dia bisa
lost contol akan emosinya. Karena apabila ada masalah sedikit saka dia pasti
akan langsung berkobar-kobar akan amarahnya. Contohnya saja seorang suami yang
salah sangka. Ada orang yang menyampaikan bahwa istrinya tadi sedang ada di café, restaurant, atau di mall dengan
seorang pria. Dia langsung saja mengambil atau menelan informasi yang
disampaikan kawannya tadi, tanpa bertanya lagi. Pulang istrinya dari rumah
langsung digambar, karena emosi dia yang tidak tercontrol lagi. Usut di usut
ternyata itu adalah abangnya. Inilah akibat dari emosi yang berlebihan.
2.
Pengaruh
kesehatan mental terhadap kecerdasan seseorang?
Kesehatan
mental/penyakit metal bisa melanda
kepada orang-orang yang ber IQ tinggi, dan juga IQ rendah. Dan bukan berarti
tidak ada di orang-orang yang IQ standar. Kepada semua orang sering terjadi
gangguan mental. Disaat seseorang memiki IQ yang tinggi dia pasti ingin mencari
hal yang lebih dan lebih, ia tidak ingin dikalahkan karena apabila bila dia
dikalahkan oleh orang-orang yang menurut dia biasa saja ia pasti akan merasa
rendah dan tak berguna.
Dan
juga, apabila seseorang mengalami mental yang tidak stabil dan terkena penyakit
mental, maka orang tersebut sebenarnya tidak bisa kita pakai atau gunakan di
tempat tertentu. Karena sangat berpengaruh terhadap pekerjaannya,jika dia
bekerja. Dan sangat berpengaruh untuk kesehariannya jika ia sebagai murid atau
mahasiswa atau bahkan masyarakat umum.
Semakin sehat mental seseorang, maka
seseorang akan baik pula kehidupannnya. Orang yang memiliki sehat mental secara
fisik dan psikis, maka dia adalah orang yang mengerti tentang baik buruk, mana
yang harus ia lakukan dan tinggalan, dan sebagainya. Karena dia mengerti apa
yang harus dia perbuat. Orang yang benar-benar sehat mental ialah orang yang
mengerti tentang lingkungannya, baik itu teman bermain, teman kenalan,
keluarga, lingkungan masyarakat dan sebagainnya.
Sepintar-pintarnya
orang yang ber IQ tinggi, dan dia bisa melakukan apa saja yang kita mau atau
yang inginkan, namun tidak memiliki mental yang
sehat, sama saja dia tidak berguna. Karena dia bisa saja melakukan
pekerjaan kotor atau bahkan sebagainya. Apalagi bagi orang-orang tertentu yang
mengerti arti kesehatan mental. Itu sangat penting lebih baik memperkerjakan
orang-orang biasa saja, daripada memperkerjakan orang yang tak mengerti arti
sebuah kebaikan sesungguhnya. Seperti sebuah pribahasa mengatakan “untuk
menghasilkan generasi yang baik dan bermutu kita perlu memperbaiki calon
generasi”. TerimahKasih.
Biodata
Pengirim
Nama :
Ister Lestari
NIM :
11442204472
Kelas :
BKI (IV KM)
Matkul :
Kesehatan Mental Masyarakat
Jur :
Bimbingan Konseling Islam
Fak :
Dakwah Dan Komunikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar