Rabu, 23 Maret 2016

Kesehatan Mental Masyarakat (Ister Lestari)



1.      Apa yang menyebabkan orang/seseorang terkena
a.      Rasa cemas (gelisah)
b.      Iri hati
c.       Rasa sedih
d.      Rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan kepada diri
e.       Pemarah

Banyak factor yang menyebabkan seseorang terkena gangguan hal-hal diatas. semakin sering dia melihat kehidupan dan orang lain dan mengomentari kehidupan mereka, maka semakin mudah seseorang terkena gangguan rasa cemas, iri hati, rasa sedih, rasa rendah diri, dan pemarah. Iru dapat kita lihat sendiri di sekekeling kita, banyak hal dan tragedi seperti itu terjadi.
Pertama yang menyebabkan seseorang membuat rasa cemas yang terlalu berlebihan ialah, ketika kita terlalu introfet dan protective akan hal-hal tertentu, maka sudah di pastikian kecemasan akan melanda pada diri kita(seseorang). Contohnya saja, ketika seorang ibu yang tak ingin anaknya berprilaku yang tak baik atau yang tak diinginkan, bisa dicontohkan suka miras, narkoba, club, dan sebagainya. Maka sang ibu akan mengawas anaknya secara terus menerus, dan mungkin kehidupan anak bisa dikawal 24 jam karena takut anaknya berprilaku yang keluar dari nilai dan norma. Akhirnya anaknya tak boleh ini, tak boleh itu, tak boleh kesana, tak boleh kesitu. Inilah salah satu yang menyebabkan rasa cemas terjadi pada seseorang.
Yang kedua iri hati. Banyak juga yang menyebabkan seseorang terkenaa iri hati. Iri hati ini paling banyak melanda atau terjadi pada kaum perempuan(wanita). Contohnya: disaat dunia seperti sekarang ini, dunia sangat di gemparkan dengan SOSMED (social media). Dimana wanita baik itu anak-anak, remaja, dewasa, dan lainnnya sangat ingin eksis. Dan tentunya disini dibutuhkan hp yang sedikit ber-merk agar kualitas dan kuantitasnya terjamin. Disinilah terjadi iri hati di saat orang lain sudah memiliki hp yang kualitasnya lebih diatas kita, kita iri terhadap mereka, dan bagaimana caranya agar kita bisa juga mendapatkan hp yang sama atau bahkan diatas mereka. banyak lagi contoh yang menyebabkan seseorang terkena iri hati.
Yang ketiga yakni rasa sedih. Dimana ada rasa sedih yang menyebabkan merasa simpati  akan hal-hal tertentu. Contohnya ketika orang lain ada yang meninggal orang tuanya, entah itu ayah,ibu,adik,dll. Dan ketika melihat mereka menangis akan kepergian saudaranya, kita merasa simpati, dan akhirnya kita ikutan nangis karena kita merasa apa yang dia rasakan. Rasa bisa saja tumbuh ketika kita melihat akan sesuatu hal, yakni melihat pengemis jalanan yang sudah tidak lagi mempunyai fisik yang utuh seperti kita, kita pasti akan merasa sedih, dan menyadari bahwa kita masih diberikan kehidupan yang sempurna dibanding mereka. dan ada juga rasa sedih yang berlebihan dan merapi yang sangat tidak wajar. Contohnya ketika orang tua kita meningggal, kita menangis sampai tiga hari tiga malam, atau sering mengumpat-mengumpat hal-hal yang tak sewarnya kita sebut. Itu sangat tidak boleh. Atau contoh yang lain ialah ketika kita dapat kemalangan(kebakaran) kita meraung-raung menangis dan mengumpat “kenapa harta ku yang kau ambil, ambil saja anak ku, daripada harta ku” ini pasti sudah sangat tidak benar, karena kita tahu, bahwa semua yang di dunia ini adlah milik-Nya (Allah).
Yang ke empat rasa rendah diri dan hilangnya kepercayaan kepada diri. Ini sangat banyak terjadi di sekeliling kita. Misalnya begini sebenarnya dia bisa, dia mampu. Hanya saja dia tidak bisa mengeluarkannya, tidak bisa mengaktualisasikannya dalam kehidupan. Karemna dia tidak percaya kepada kemampuannya. Contoh yang kerap terjadi pada anak-anak sekolah, dia tahu jawaban yang ditanyakan gurunya, hanya saja dia tidak berani menjawab karena dia takut salah, dan dia berfikir jika dia menjawab salah maka gurunya akan marah dan teman-temannnya akan menertawainya.
Yang kelima yakni ialah pemarah. Pemarah ini kerap terjadi dengan orang  yang  tidak bisa mengontrol emosi dirinya atau bisa dibilang lost contol. Orang-orang yang tidak bisa mengendalikan dirinya dengan baik, maka dia bisa lost contol akan emosinya. Karena apabila ada masalah sedikit saka dia pasti akan langsung berkobar-kobar akan amarahnya. Contohnya saja seorang suami yang salah sangka. Ada orang yang menyampaikan bahwa istrinya tadi  sedang ada di café, restaurant, atau di mall dengan seorang pria. Dia langsung saja mengambil atau menelan informasi yang disampaikan kawannya tadi, tanpa bertanya lagi. Pulang istrinya dari rumah langsung digambar, karena emosi dia yang tidak tercontrol lagi. Usut di usut ternyata itu adalah abangnya. Inilah akibat dari emosi yang berlebihan.  

2.      Pengaruh kesehatan mental terhadap kecerdasan seseorang?
Kesehatan mental/penyakit metal  bisa melanda kepada orang-orang yang ber IQ tinggi, dan juga IQ rendah. Dan bukan berarti tidak ada di orang-orang yang IQ standar. Kepada semua orang sering terjadi gangguan mental. Disaat seseorang memiki IQ yang tinggi dia pasti ingin mencari hal yang lebih dan lebih, ia tidak ingin dikalahkan karena apabila bila dia dikalahkan oleh orang-orang yang menurut dia biasa saja ia pasti akan merasa rendah dan tak berguna.
Dan juga, apabila seseorang mengalami mental yang tidak stabil dan terkena penyakit mental, maka orang tersebut sebenarnya tidak bisa kita pakai atau gunakan di tempat tertentu. Karena sangat berpengaruh terhadap pekerjaannya,jika dia bekerja. Dan sangat berpengaruh untuk kesehariannya jika ia sebagai murid atau mahasiswa atau bahkan masyarakat umum.
   Semakin sehat mental seseorang, maka seseorang akan baik pula kehidupannnya. Orang yang memiliki sehat mental secara fisik dan psikis, maka dia adalah orang yang mengerti tentang baik buruk, mana yang harus ia lakukan dan tinggalan, dan sebagainya. Karena dia mengerti apa yang harus dia perbuat. Orang yang benar-benar sehat mental ialah orang yang mengerti tentang lingkungannya, baik itu teman bermain, teman kenalan, keluarga, lingkungan masyarakat dan sebagainnya.
Sepintar-pintarnya orang yang ber IQ tinggi, dan dia bisa melakukan apa saja yang kita mau atau yang inginkan, namun tidak memiliki mental yang  sehat, sama saja dia tidak berguna. Karena dia bisa saja melakukan pekerjaan kotor atau bahkan sebagainya. Apalagi bagi orang-orang tertentu yang mengerti arti kesehatan mental. Itu sangat penting lebih baik memperkerjakan orang-orang biasa saja, daripada memperkerjakan orang yang tak mengerti arti sebuah kebaikan sesungguhnya. Seperti sebuah pribahasa mengatakan “untuk menghasilkan generasi yang baik dan bermutu kita perlu memperbaiki calon generasi”.  TerimahKasih.   
Biodata Pengirim
Nama              : Ister Lestari
NIM                 : 11442204472
Kelas               : BKI (IV KM)
Matkul             : Kesehatan Mental Masyarakat
Jur                   : Bimbingan Konseling Islam
Fak                  : Dakwah Dan Komunikasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar